Pengertian dan contoh Silinder Pneumatik (Air cylinder)
Silinder pneumatik adalah aktuator atau perangkat mekanis
yang menggunakan kekuatan udara bertekanan (udara yang terkompresi) untuk
menghasilkan kekuatan dalam gerakan bolak – balik piston secara linier (gerakan
keluar - masuk). Silinder pneumatik merupakan alat atau perangkat yang sering
kita jumpai pada mesin – mesin industri, baik itu dalam industri otomotif,
industri kemasan, elektronik, dan berbagai industri maupun instansi – instansi
yang lain. Silinder pneumatik biasa digunakan untuk menjepit benda, mendorong
mesin pemotong, penekan mesin pengepresan, peredam getaran, pintu penyortiran,
dan lain sebagainya. Silinder pneumatik mungkin memang memiliki banyak fungsi
kegunaan, akan tetapi fungsi dasar silinder tidak pernah berubah, dimana mereka
berfungsi mengkonversi tekanan udara atau energi potensial udara menjadi energi
gerak atau kinetik.
Dalam pengoperasiannya, silinder pneumatik dikontrol oleh katup atau valve pengontrol. Katup pengontrol ini berfungsi mengontrol arah udara yang akan masuk ke tabung silinder. Dengan kata lain, katup kontrol arah inilah yang mengontrol gerakan maju atau mundur (keluar atau masuk) piston. Katup kontrol arah ini biasa dikendalikan secara mekanis atau manual dengan tangan, maupun secara elektris seperti Solenoid valve.
Berikut ini adalah dua type silinder pneumatik yang paling umum atau sering digunakan di industri – industri:
1. Silinder kerja tunggal (single acting cylinder), merupakan
jenis silinder yang hanya memiliki satu port untuk masuknya udara bertekanan.
Silinder ini menggunakan kekuatan udara bertekanan untuk mendorong ataupun
menekan piston dalam satu arah saja (umumnya keluar). Dan menggunakan pegas
pada sisi yang lain untuk mendorong piston kembali pada posisi semula. Akan
tetapi silinder ini memilki kelemahan dimana sebagian kekuatan dari silinder
hilang untuk mendorong pegas. Perhatikan gambar animasi gerak dari silinder
kerja tunggal berikut ini:
2. Silinder kerja ganda (double acting cylinder), merupakan
silinder yang memiliki dua port untuk instroke dan outstroke. Silinder jenis
ini menggunakan kekuatan udara bertekanan untuk mendorong piston keluar dan
mendorong piston untuk kembali pada posisi awal (menarik kedalam). Sehingga
silinder ini membutuhkan lebih banyak udara dan katup pengontrol arah yang
lebih kompleks bila dibandingkan dengan silinder kerja tunggal. Berikut ini
gambar animasi gerak dari silinder kerja ganda:
Untuk menjaga kinerja dari silinder pneumatik, maka
diperlukan perawatan yang secara berkala. Dimana dalam perawatan ini yang perlu
diperhatikan adalah kualitas dari udara. Kualitas udara bertekanan yang masuk
ke tabung silinder harus dalam keadaan kering, bersih, dan tidak mengandung
air. Sehingga perlu diperhatikan sistem penyaringan (filter) dan pengeringan
(dryer) udaranya, apakah dalam keadaan baik atau buruk? Kemudian kita juga
harus perhatikan pergesekan akibat pergerakan keluar masuknya piston. Dalam
sistem pneumatik biasanya juga terdapat lubrikator yang memberikan pelumasan
untuk mengurangi pergesekan dalam silinder. Rusaknya seal akibat masa pemakaian
yang lama (lifetime), aus atau berbagai penyebab yang lainnya akan menyebabkan
kebocoran udara pada silinder. Periksa kebocoran udara pada silinder secara
manual dengan cara melepas salah satu selang masuknya udara, lalu coba aktifkan
silinder secara manual dan perhatikan apakah ada udara yang keluar dari port
yang selangnya dilepas tadi. Lakukan pengecekan seperti ini pada sisi yang
lainnya. Dan apabila ditemukan kebocoran maka pergantian seal harus dilakukan,
karena apabila rusaknya seal tersebut akibat aus dan tidak diganti, maka akan
menyebabkan kerusakan yang lebih parah, seperti scratch atau goresan – goresan
pada tabung rumah silinder. Dalam pergantian seal kit akan lebih baik diganti
semua, karena sulit bagi kita untuk mengetahui baik – buruknya keadaan seal
tersebut, selain itu agar lifetime dari semua seal (seal package) yang ada pada
silinder tersebut sama.
Copyright :
0 comments:
Post a Comment